23 September 2011

Dijebak Tapi Enak

Sebut saja namaku Tasha. Agustus kemarin baru saja aku
merayakan ulang tahunku yang ke 36. Sebuah perayaan
ulang tahun yang sangat berkesan buatku.Sebagai ibu
rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk,aku
sering merasa jenuh di rumah.Pergaulanku pun tidak
terlalu luas. Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-
kumpul,ke kafe,hura-hura dan sebagainya.Hiburanku
paling hanya TV,telepon dan komputer.Aku sering
chating untuk menghilangkan kejenuhanku.Dari chat
itulah aku mulai mengenal yang namanya
perselingkuhan.Kepulangan suamiku yang hanya empat-
lima hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan kasih
sayang.Dan tentunya sepi pelayanan.Tapi mungkin aku
juga terpengaruh oleh teman-teman chatku.
Sebelum kenal chating,aku tidak begitu perduli dengan
kesepian.Namun setelah banyak bergaul di chat,aku mulai
merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak pernah
terpenuhi.Ronny adalah pria pertama yang berselingkuh
denganku.Usianya lima tahun lebih muda dariku dan
sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas
setiap berkencan dengannya. Namun kami tidak bisa
sering-sering karena istri Ronny bukan tipe wanita yang
bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin
membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin
penasaran. Beberapa pria mulai sering mengisi
kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah
perusahaan kontraktor berusia 30 tahun yang lihai
memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang seumuran
denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan
istrinya. Dan masih ada beberapa lagi.Aku mulai
mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris,
mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang usianya lebih
muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan
berkenalan dengannya karena usianya yang terpaut jauh
sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman
lain. Suatu ketika dia datang ke rumahku saat rumahku
sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang
menggelegak, Chris memberikan sensasi tersendiri
padaku. Apalagi dengan ‘Mr. Happy’ miliknya yang king
size. That was great.Aku pun jadi tertarik dengan daun-
daun muda yang bertebaran di chat room. Sampai
akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan
usia antara 17-25 tahun yang keep contact denganku.
Memang baru 4 orang dari mereka yang sempat
berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku
kontak via telepon. Hingga akhirnya menjelang ulang
tahunku Agustus kemarin aku punya rencana yang belum
pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun
muda yang kupilih untuk merayakan ulang tahun
bersamaku. Pilihan pertama jatuh pada Felix, siswa kelas
3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di Jakarta
Selatan.“Halo tante..”, sapanya ceria ketika aku
menghubungi HP-nya.“Ya sayang, Sabtu ini ada acara
nggak?”, tanyaku tanpa basa-basi.“Ya biasa tante,
paginya sekolah dulu”, jawabnya sedikit manja.“Tapi
sorenya free kan, tante ada acara nih..”, tanpa kesulitan
Felix menyanggupi undanganku.
Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok.
Tanpa kesulitan pula Arga menyanggupi
undanganku.Kemudian Frans, salah seorang instruktur di
pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di
negeri ini. Frans juga menyanggupi. Aku senyum-
senyum sendiri membayangkan tubuh Frans yang tegap
berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku
pernah sekali berkencan dengannya dan aku takjub
dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia
8850 milikku. Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu
sekolah swasta yang cukup elit di bilangan Jakarta
Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di daerah
Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di
tempat yang sama. Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe
di daerah Selatan. Dan terakhir tentu saja Chris, daun
muda pertamaku.Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya
sehari sebelum ulang tahunku.Pagi-pagi sekali aku
menitipkan Juliet, anakku yang duduk di bangku SMP, ke
rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA weekend
ini. Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di
bilangan Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang
tahun pesananku. Kemudian aku langsung check in di
suite room salah satu hotel berbintang di daerah
Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun
mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua
beres, mereka akan hadir sekitar jam 5 sore.Sekarang
baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam 5 sore
nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa
yang akan terjadi nanti. Kok malah jadi horny. Aku
mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk mengusir
kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan
siang di restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku
melihat 5 orang wanita seusiaku dan 1 orang pria yang
wajahnya masih cute sekali.
Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan
sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Sama sekali tak
menyadari kehadiranku,sampai akhirnya salah seorang
dari wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia
memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku.
Aku tersenyum dan membalas lambaiannya.Selesai
makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang
pelayan. Aku membaca isi pesannya, “DANIEL, 0856885
— PLZ CALL ME”. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku
menghubungi nomor tersebut.“Halo..” terdengar ribut
sekali di ujung sana.“Halo, Daniel?” tanyaku.“Ya, siapa
nih?” tanya si pemilik suara itu lagi.“Aku dapet memo
dari kamu..”“Ohh.. iya, nama kamu siapa?” kami
berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si cute yang aku
lihat di resto bersama 5 wanita tadi. Dan aku surprise
sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang
merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia juga surprise
setelah kubilang bahwa aku juga akan merayakan ulang
tahun di sini. Kemudian Daniel mengundangku untuk
merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di
bawah. Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada
salahnya pemanasan dulu.Family room yang disewa
Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita
yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik
maminya Daniel, dan yang lain teman-temannya.
Rupanya Daniel ‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh kelima
wanita tersebut.Candra, adik maminya Daniel adalah
wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam
dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja
Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra.
Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan
ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam.
Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue
ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara
bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai
melepas birahi bersama.Acara kali ini semacam games,
dimana Daniel dalam keadaan telanjang bulat diikat
dengan mata tertutup atas ranjang dengan penis yang
tegak. Kemudian secara acak kelima wanita itu
memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan
saat itu Daniel harus menebak, siapa yang sedang
menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan
melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan
wanita yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut
akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan anak
itu harus memuaskannya dengan lidahnya.Aku
menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu kursi
di situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku
senyum-senyum ketika Daniel salah menebak. Anak itu
lihai sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang
klimaks akibat permainan lidahnya. Aku menikmati
permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka kembali
berpesta sex berenam. Candra mengajakku bergabung.
Sebetulnya aku agak keberatan, karena aku belum
pernah melakukan hubungan seks dengan melibatkan
wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel
yang cukup oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow!
Lumayan juga buat pemanasan. Aku sempat dua kali
klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel,
dan yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur
saja, awalnya aku agak jengah ketika merasakan kulit
tubuhku bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu,
apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif.
Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat
membuatku melupakan semua rasa risau tersebut.
Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan
wanita-wanita itu.Sayangnya menjelang jam 5 aku harus
selesai lebih awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang
akan merayakan ulang tahunku akan datang. Padahal aku
baru saja menikmati permainan mereka. Aku pun pamit,
namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang
mereka ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang
tahunku nanti malam. Mereka setuju, terutama kelima
wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda
yang kuundang untuk memuaskan hasratku.Masih kurang
lima menit, aku menunggu sendirian di kamar yang luas
tersebut. Frans yang pertama kali datang. Pria bertubuh
tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap
happy birthday. Dengan gaya jantannya Frans bermaksud
menggendong tubuhku seperti biasa, namun aku
menahannya.“Ntar Frans, tunggu yang lain..”,
kataku.Wajah Frans terlihat bingung.Aku pun
menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu
tertawa terbahak-bahak“Gila.. tante maniak banget ya,
emang kuat?”, goda Frans.Aku tersenyum. Tak lama
kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada
pria lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan
rencanaku kepadanya. Chris sampai geleng-geleng. Lalu
Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut
wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan
Frans tertawa-tawa melihat kebingungan mereka.
Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan,
namun mereka tidak terlalu kaget karena aku sering
bermain bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir
Rhino.Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna
untuk mandi bersama. Aku melihat beberapa dari
mereka agak risih. Mungkin mereka tidak terbiasa berada
dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan
telanjang. Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang
bisa menguasai keadaan. Yang lain masih terlihat agak
nervous.
Selesai bersauna,aku mengeluarkan anggur yang kubawa
dari rumah tadi. Anggur itu sudah kucampur dengan obat
perangsang dan obat kuat konsentrasi tinggi. Aku jamin
siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang
dan dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu
persatu. Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas ranjang
sambil minum. Oya, semenjak dari sauna tadi, tak satu
pun tubuh kami yang ditutupi pakaian. Kami sudah
bertelanjang bulat.Kami terus ngobrol-ngobrol sambil
aku menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam
kemudian mereka mulai menunjukkan gejala-gejala
terangsang. Beberapa bahkan penisnya mulai mengeras.
Aku mencoba membakar gairah mereka dengan
menjamahi tubuhku sendiri. Sambil minum kuusap-
usapkan tanganku ke seluruh tubuh, kumainkan
payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku
tertawa dalam hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya,
jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala.
Namun tak ada yang berani memulai, sampai Chris yang
duduk di dekat kakiku memberanikan diri
menyentuhku.Frans ikut-ikutan menjamah tubuhku,
disambung Felix, dan akhirnya semua bergumul
menyentuhku. Ah great! The party has just begun.Aku
asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu,
sementara Arga dan Dodi menjilati kedua payudaraku.
Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix sedangkan
yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Lidah
Jonathan menari lincah di perutku, memberikan sensasi
kenikmatan tersendiri.
Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan
dengan menjelajahi daerah di bawah perut dengan lidah
dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali ini aku merasakan
gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku rasanya
dimanja dengan sentuhan mereka. Kami pun bertukar-
tukar posisi.Hampir dua jam kami melakukan fore-play
tersebut. Chris yang pertama berhasrat menembus
lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada Frans yang
bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui
tubuhku yang terawat, aku menerima kenikmatan yang
diberikan Chris. Ahh.. anak itu hebat sekali memainkan
temponya. Penisnya yang memang berukuran besar
terasa memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian
Jonathan yang menghujamkan penisnya yang bertindik
mutiara itu ke dalam vaginaku.“Ahh.. ahh.. terus Jo..
aaahhh..”, aku mulai mendesah merasakan bola mutiara
itu memijit-mijit dinding vaginaku.Uhh.. nikmat sekali.
Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali
mendandani penisnya. Suatu kali saat aku berkencan
dengannya, Jonathan memasang sepuluh anting-anting
kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher
penisnya.Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme
hingga 17 kali berturut-turut. Saat itu hampir aku
kehabisan nafas.Seperti biasa saat aku main dengan
Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis Jonathan yang
berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku,
Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya
yang berukuran kurang lebih sama dengan Jonathan ke
dalam vaginaku. Akkhhh.. nikmatnya! Aku sampai
menggigit tangan Felix yang sedang memelukku.“Ahh..
ahh.. ooohhh..”, birahiku semakin memuncak.
Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan
penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat
sekali.Aku mengulum dan memainkan ujung penis Rhino
yang kenyal. I like this.. aku menggigitinya seperti
permen karet. Anak itu mengerang keasyikan. Aku
merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahhh, aku pun
mencapai orgasmeku. Jonathan dan Stanley mencabut
penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley
yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam
mulutku.Di bawah, Frans kembali bergumul dengan
vaginaku. Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan
kembali gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas
dituntaskannya dengan penis supernya tersebut. Ahhh..
nikmatnya. Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-
ganti posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai pukul
12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku akan tiba.
Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari
pesta sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak
melepas ketegangannya di tengah-tengah tubuhku,
sambil kami bercumbu-cumbu kecil.Akhirnya alarm
handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it’s
the time!Tepat jam 12 aku mengeluarkan kue ulang
tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari
es,kuletakkan di atas meja.
Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja
tersebut. Acara potong kue pun dimulai. Potongan
pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian kuberikan
pada Chris yang berdiri di sebelahku. Kusuapkan
sepotong ke mulutnya dengan mulutku. Kemudian
potongan kedua kuberikan pada Frans dengan cara yang
sama. Lalu berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga, Dodi,
Rhino dan terakhir Felix.Kami pun berpesta dengan kue
itu dan tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi
obat perangsang tadi. Selesai makan, atas ide Frans aku
diminta berbaring di atas meja, kemudian tubuhku
dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami anggur.
Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku
melumat tubuhku dengan lidah mereka. Ahh.. nikmat
sekali rasanya. Aku merasa seperti ratu yang dimanja
gundik-gundiknya.Mereka tak hanya menjilati, tapi juga
mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohhh..
Felix memang pintar sekali menjelajahi payudaraku.
Anak itu berduet dengan Arga melumat payudara dan
puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan
mengeroyok vagina dan pantatku. Uhhh.. rasanya
vaginaku ingin meleleh dibuatnya.Sudah 8 kali aku
orgasme dengan permainan ini, namun mereka terus
asyik melumat tubuhku tanpa henti. Gila, obat
perangsang pemberian salah seorang temanku itu
memang top banget.“Sshhh.. ooohhh..”, untuk yang ke-9
kalinya aku mencapai orgasme.Karena tak tahan aku pun
bangkit. Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. Aku
melirik ke jam di handphoneku. 00:57. Sebentar lagi
Daniel dan tante-tantenya akan kemari.“Sebentar ya
sayang..”, aku menyingkir sedikit dari daun-daun mudaku
untuk mengirim SMS ke Daniel.Tak lama kemudian anak
itu membalas. Yup, confirm! Mereka sedang di lift dan
sebentar lagi akan tiba.“Ok sayang.. kalian semua betul-
betul hebat. Tante senang sekali merayakan pesta ulang
tahun seperti ini. Nah.. sebagai imbalan, tante punya
surprise buat kalian semua..”, cetusku sambil senyum-
senyum.
Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan
bingung.“Wah, surprise apalagi nih tante?”, tanya
Chris.Aku mengecup bibir anak itu.“Liat aja bentar lagi”,
jawabku.Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu
kamar berbunyi. Aku segera memakai kimono dan
menghampiri pintu.“Happy birthday Tasha..”Daniel dan
tante-tantenya berteriak ribut mengejutkan semua pria
yang ada di dalam kamarku. Aku mempersilakan masuk
dan mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun
mudaku yang tanpa busana, kelima wanita itu langsung
menanggalkan pakaian mereka tanpa basa-basi.“Oke
semua, this is the real party.. Enjoy it!”, seruku pada
mereka.Bagai pasukan yang dikomando, mereka langsung
mencari pasangan dan memilih tempat masing-masing
untuk melepas birahinya. Aku menghampiri Daniel yang
masih berpakaian lengkap.“Sayang.. sekarang saatnya kita
berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin
menikmati tubuh kamu sendirian.. mmm.. mmm..”,
desahku seraya mencium bibir Daniel.Pria macho itu
langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke
bathroom. Daniel mendudukkanku di atas meja wastafel,
dan kami pun melanjutkan ciuman kami. Tanganku lincah
melucuti kemeja yang membungkus tubuh Daniel. Anak
itu juga melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk
kesekian kali aku mengagumi tubuh kekar Daniel yang
putih itu. Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya
menempel ketat di payudaraku. Ssshh.. hangat sekali.
Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan.
Gairahku kembali naik.
Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga
setengah berbaring di atas wastafel tersebut. Kemudian
dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku dengan
lidahnya. Ahhh.. dia pintar sekali mencumbui puting
susuku. Sementara sebelah tangannya mengusap-usap
permukaan kemaluanku. Kedua tanganku sampai
meremas rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku.
Daniel membasahi jari-jarinya dengan lidahnya,
kemudian dimasukannya jari tengahnya yang kekar itu ke
dalam lubang vaginaku.“Sshhh.. ooohhh..”, aku mendesah
merasakan kenikmatan itu.Daniel melirik ke wajahku
yang sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir,
lidah dan giginya tak henti-henti mencumbui puting
susuku. Daniel memang lihai sekali memainkan tempo.
Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil
membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak
itu.Kemudian gantian aku yang turun ke bawah untuk
menikmati penisnya yang aduhai itu. Gila, masih
lemesnya aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis
Daniel yang tidak disunat itu terlihat lucu dengan daging
lebih di ujungnya. Dengan lincah aku menjilati sekeliling
penis anak itu. Daniel meremas rambutku dengan penuh
nafsu. Lidahku mulai menjelajahi batang penisnya yang
besar itu. Uhhh.. gila besar sekali. Sampai pegel lidahku
menjilatinya. Sesekali Daniel menggesek-gesekkan
batang penisnya itu ke mulutku dengan geMas. Aku
semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan aku mulai
melahap penis Daniel. Mmm.. mmm.. enak sekali. Aku
mengulum ujung penis Daniel yang kenyal, dan menarik-
nariknya seperti permen karet. Anak itu sempat bergidik
menahan nikmat.
Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan
batang penisnya yang sudah basah oleh air liurku itu.
Lidahku semakin lincah dan liar.Akhirnya penis Daniel
mencapai ukuran klimaksnya. Dan.. wow betul-betul
fantastis. Aku mengukurnya dengan jariku. Gila, nyaris
dua jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party bareng
tante-tantenya nggak segede ini. Makan apa sih ni anak.
Penis Daniel sudah keras,kepalanya sudah menyembul
dari balik kulitnya dan urat-urat yang perkasa mulai
menghiasi sekeliling batang penisnya. Daniel mengusap-
usapkan penisnya ke sekujur wajahku. Ahhh.. nikmat
sekali. Sebentar lagi aku akan merasakan
kejantanannya.Sambil berpegangan di wastafel, aku siap
dengan posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel
menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam liang
vaginaku. Aahhh.. aku merasa seperti seorang perawan
yang baru menikmati malam pertama. Penis Daniel
terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel
menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel
amblas ke dalam vaginaku. Uhhh.. rasanya ketat sekali di
dalam.“Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak
banget nih..ahhh..”, Daniel mendesah ditelingaku.
Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya.
Ohh..ohhh..ooohhh.. nikmat sekali. Sementara kedua
tangannya yang kekar meremas payudaraku.“Aahhh..
ahh.. Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang.. aahhh..”, Aku
merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat
yang luar biasa.Baru kali ini aku merasa seperti ini. Dan
tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahhh..
Daniel mencabut batang penisnya dari vaginaku. Gila,
anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi berdiri, aku
memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya
yang bidang.“Gila, kamu hebat sayang.. mmmhhh..”,
desahku seraya melumat bibirnya.Daniel lalu
menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara
dan puting susuku. Ahhh.. asyik sekali.“Tante.. aku mau
sambil berdiri ya..”, desahnya.Aku mengangguk. Tanpa
kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya
yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek.
Oohhh.. kami bermain dengan posisi berdiri. Berat
badanku membuat penis Daniel menancap semakin
dalam. Nikmat sekali rasanya.Entah berapa kali aku dan
Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku
sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang
masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku
duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di
dadanya yang bidang.“Hhh.. kamu gila sayang, hebat
banget sih..”, cetusku sambil mencubit hidung
Daniel.Anak itu tersenyum sambil mengusap
rambutku.“Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama
cowo-cowo itu ya?”, tanya Daniel sedikit takjub.Aku
mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-
geleng.“Kamu juga sering kan party bareng tante-
tantemu itu? Hayo ngaku..”, celetukku dengan nada
bercanda.Daniel tertawa. Sambil melepas lelah aku
berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng
mendengar ceritanya. Di usianya yang masih semuda itu
ternyata pengalaman seksualnya jauh lebih banyak dari
padaku.
Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu
seringkali menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan
pesona bercintanya. Mulai dari teman sekelasnya yang
rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya
dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu.
Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh di salah
satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel
sebagai imbalan tutup mulut. Bahkan sampai wali
kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela
membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan
pelayanan birahi yang memuaskan dari anak itu.“Tante,
kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh..”,
ajak Daniel tiba-tibaAku mengangguk setuju. Sejak tadi
memang di luar kamar mandi tersebut berisik sekali.
Suara lenguhan, desahan sampai jeritan manja sayup-
sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di
kamar mandi tadi.Betapa terkejutnya aku ketika keluar
dari kamar mandi melihat pemandangan yang selama ini
hanya dapat aku nikmati lewat blue film. Para daun
mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi
kenikmatan dengan tante-tantenya DanielJonathan dan
Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di
salah satu sofa. Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk
menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara
wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu
tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix
dengan buas menggeluti tubuhnya yang memang mulus.
Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni
dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya. Aku geleng-
geleng melihatnya seraya memeluk tubuh Daniel yang
ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy? Betul-betul
gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku
menjadi sefantastis ini.Aku dan Daniel pun bergabung
dengan mereka. Entah berapa jam lamanya aku larut
dalam pesta gila itu,kami berganti-ganti pasangan
seenaknya.
Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat
obat perangsang yang kubawa itu memang luar biasa.
Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.Pesta gila
itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk
bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti
yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah
ulang tahunku. Tentu saja aku setuju. Dengan posisi
nungging, aku berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di
atas bantal,mataku tertutup, sementara kedua tanganku
diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun
dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan
memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku. Jika
aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi,aku boleh
melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria
tersebut. Namun jika aku salah menebak, aku harus
mengulum penis pria tersebut sampai dia
orgasme.Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai
menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku.Aku
berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali
mengenalinya. Perlahan penis itu terus masuk ke dalam
liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti
bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran.Penis itu
sudah amblas seluruhnya kedalam vaginaku. Ughh..
nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk
memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang
ada malah suara Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana
yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-
betul bingung.“Stanley?” tebakku.Wanita-wanita itu
cekikikan. Sang pria sama sekali tak bersuara.
Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa
merasakan dengusan nafasnya. Dibukanya tutup
mataku.“Aww.. Chris!”, teriakku.Gimana aku nggak bisa
ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai
konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak
itu orgasme. Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku
gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa
menebak. Padahal kadang salah seorang dari mereka
beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak
mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris
yang menjadi ciri khasnya. Huh.. Tapi aku senang. Bukan
Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho,
Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu
tebakanku tepat. Dengan cool Frans melepaskan ikatanku
dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain.
Setelah orgasme, permainan dilanjutkan.Berikutnya
ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang penisnya bisa
membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat
sekali saat penis super besar itu amblas di dalam
vaginaku. Aku yang memang sudah bisa menebak
mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis
ini. Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba
penis itu memuntahkan spermanya yang kental di dalam
vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat.
Aku bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang
yang ada di situ.“Gotcha Daniel!”, seruku sambil
tersenyum penuh kemenangan.Yang lain berteriak
heboh. Daniel pun langsung membuka tutup mata dan tali
yang mengikatku.“Tante curang ih..”, rajuknya
manja.Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami
pun bercumbu sambil disaksikan yang lain. Tak butuh
waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel setelah
aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang
buas, Daniel membuat kami orgasme bersama.Permainan
itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah semua
selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali
ke kamarnya.
Sementara aku juga mau istirahat. Kami pun tertidur
pulas sekali. Lewat jam dua belas kami baru bangun. Satu
persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku
sendirian di kamar yang besar itu.Sambil berdiri di pintu,
aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan.
Botol-botol minuman berserakan di mana-mana, begitu
juga krim-krim bekas kue. Posisi kursi, meja dan sofa
sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah mawut-
mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta
ulang tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi
aku dapat daun muda baru, Daniel.Sejak kejadian itu, aku
menjadi akrab dengan Daniel dan juga tante-tantenya.
Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari
mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam.
Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku mulai
sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan
teman-temannya.Februari kemarin, aku bercerai dengan
suamiku. Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama
saja. Dia jarang sekali di rumah.Hak asuh Juliet pun
kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku. Dan kini aku
semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa
keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya
Candra. Bahkan tak jarang aku menjadi tuan rumah untuk
acara-acara tersebut, karena rumah peninggalan suamiku
ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas
mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk
memuaskanku kapan saja aku mau.